Mengenal Lebih Dekat Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD)?
Hola sahabat Terapeutik!
Hari ini Teurapeutik akan Mengenal Lebih Dekat Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD), nih!
Yuk kita simak penjelasan di bawah ini
Perilaku ADHD yang berat kadang bisa mencederai dirinya, sehingga kadang diperlukan bantuan obat untuk fase awal mengurangi perilaku hiperaktifnya, namun tidak semua anak ADHD membutuhkan terapi obat.
Jika dilihat dari penyebab perilaku hiperaktif, munculnya perilaku tersebut dikarenakan adanya gangguan di neurotransmitter (syaraf), dokter dapat membantu orang tua dalam menemukan obat yang membantu kerja neurotransmitter lebih baik yang bisa mengurangi perilaku hiperaktivitasnya.
Dampak dari kondisi ADHD bisa berdampak pada anak mendapatkan label “negative”, yaitu anak dianggap sebagai anak yang nakal, dan berdampak pada negative self image, sehingga membutuhkan psikolog untuk membantu hal itu.
Salah satu gangguan pernyerta yang juga sering dijumpai anak dengan ADHD adalah gangguan belajar, oleh karenanya dibutuhkan guru pendidikan khusus untuk membantu mengatasi gangguan belajarnya.
Terapi berikutnya yang menjadi pilihan adalah terapi perilaku untuk membantu meningkatkan perhatian, konsentrasi dan hiperaktifnya dengan tuntunan program dari dokter, ahli terapi perilaku, guru maupun psikolog.
Sumber: Nahar. (2019). Menemukenali dan menstimulasi anak penyandang disabilitas (pp. 48). Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Terima kasih sudah membaca info Teurapeutik hari ini.
Nantikan info selanjutnya dari kami, ya!