
Hola sahabat Terapeutik!
Hari ini Teurapeutik akan membahas mengenai Kapan Orangtua Harus Memeriksakan Anak Ke Ahlinya Jika Anak Diduga Mengalami Keterbatasan Penglihatan, nih?
Yuk kita simak penjelasan di bawah ini
Secara fisik, anak dengan disabilitas netra dapat dilihat pada kondisi bola mata. Individu dengan disabilitas netra mempunyai fisik mata yang berbeda dengan individu pada umumnya. Ada beberapa individu yang tidak mempunyai bola mata, kondisi bola mata yang keruh. Namun demikian ada beberapa individu yang mempunyai bola mata yang baik seperti individu lainnya akan tetapi tidak dapat melihat.
Kondisi disabilitas netra terlihat ketika ia berjalan yang berbeda dengan orang kebanyakan, seperti menabrak-nabrak, kedua tangan diposisikan di depan.
Pada kasus yang lain, individu dengan tunanetra menunjukan perilaku mendekatkan jarak objek dengan mata dengan jarak yang tidak lazim. Pada beberapa kasus, bahkan ketika melihat jemarinya pun dilakukan dengan cara yang yang sangat tidak lazim. Kondisi ini menunjukan bahwa individu tersebut mengalami kondisi keterbatasan penglihatan.
Secara detail ciri-ciri anak dengan tunanetra dapat dilihat pada di bawah ini, adanya kesulitan
- Tidak dapat fokus untuk memperhatikan objek yang berjarak < 1 meter.
- Tidak dapat mengikuti objek yang bergerak. • Tidak dapat mengamati objek sekelilingnya.
- Tidak akurat dalam meraih objek.
- Tidak dapat mengambil benda yang jatuh dari tangannya.
- Tidak dapat menunjukan objek.
- Hampir tidak dapat mengenali objek-objek yang familiar.
- Aktivitas mobilisasi yang terbatas.
- Kesulitan dalam mengenali objek bergambar.
- Tidak memperlihatkan menikmati aktivitas menggambar
Sumber: Nahar. (2019). Menemukenali dan menstimulasi anak penyandang disabilitas (pp. 18-19). Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Terima kasih sudah membaca info Teurapeutik hari ini.
Nantikan info selanjutnya dari kami, ya!