Apa Saja Karakteristik Anak Dengan Autistic Spectrum Disorder?
Hola sahabat Terapeutik!
Hari ini Teurapeutik akan membahas mengenai Apa Saja Karakteristik Anak Dengan Autistic Spectrum Disorder, nih!
a. Ciri-ciri fisik Secara fisik anak-anak dengan ASD tidak menunjukkan perbedaan dengan anak-anak pada umumnya. Walau pun beberapa anak dengan ASD memiliki lingkar kepala yang 10% di atas normal naming mereka masih terlihat terlihat “normal looking” yang secara umum masih terlihat proporsional dengan ukuran tubuhnya.
b. Karakteristik Anak dengan gangguan spektrum autisme memiliki karakteristik utama yaitu mengalami kekurang mampuan yang presisten dalam: 1) interaksi dan komunikasi sosial dan 2) adanya perilaku, minat yang terbatas dan berulang. Agar lebih mudah dipahami, pada pembahasan karakteristik anak autisme ini, gangguan interaksi dan komunikasi dijelaskan secara terpisah.
1) Gangguan interaksi
- Tidak mampu menjalin interaksi sosial non verbal, seperti: menghidari kontak mata saat diajak berbicara, ekspresi muka yang tidak sesuai, atau gerak-gerik yang kurang tertuju.
- Kesulitan bermain dengan teman sebaya.
- Tidak ada empati, tidak berbagi kesenangan/minat dengan orang lain
- Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional 2 arah
2) Gangguan komunikasi
a) Gangguan komunikasi verbal
- Tidak bicara sama sekali
- Bicara tapi demgam najasa yang aneh/ tidak dipahami
- Bicara tapi bukan untuk berkomunikasi
b) Gangguan komunikasi non-verbal - Tidak memahami isyarat yang diberikan orang lain
- Tidak menggunakan isyarat tubuh untuk berkomunikasi
c. Gangguan lain yang menyertai anak dengan autisme Walaupun tidak masuk ke dalam kriteria utama diagnosis autisme, menurut laporan orang tua dan ahli banyak anak dengan autisme juga ditemukan gangguan berikut:
a) Gangguan sensori Banyak anak dengan gangguan spektrum autisme mengamai gangguan sensori. Gangguan sensori ini dapat berupa hipersensitif.
b) Gangguan motorik Walaupun secara fisik anak dengan autisme nampak seperti normal, namun keterampilan motorik khususnya dalam kemandirian lebih rendah.
Dan masih banyak karakteristik anak ASD lainnya yang memerlukan observasi lebih lanjut.
Sumber: Nahar. (2019). Menemukenali dan menstimulasi anak penyandang disabilitas (pp. 37-39). Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Terima kasih sudah membaca info Teurapeutik hari ini.
Nantikan info selanjutnya dari kami, ya!