Hola sahabat Terapeutik!
Hari ini Teurapeutik akan membahas mengenai Apa yang Dimaksud dengan Sindroma Down? Dan Bagaimana Karakteristiknya, nih!
Yuk kita simak penjelasan di bawah ini
Anak dengan Sindroma Down atau Down Syndrome (DS) merupakan kelainan genetik yang terjadi pada kromosom 21, wajah anak mudah dikenali karena memiliki kekhasan yang sama di seluruh dunia, dengan kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental.
Kelahiran anak DS bisa terjadi dari Ibu yang hamil dan melahirkan diatas usia 40 tahun, dan usia ayah diatas 50 tahun, ibu saat hamil memiliki kadar protein ( jenis alfa feto protein) dan hormon estriol yang rendah, memiliki saudara dengan kondisi DS sebelumnya.
Karakteristik Anak DS memiliki tinggi badan yang relatif pendek, bentuk kepala relatif lebih kecil dari normal, dengan bagian belakang kepala rata, wajah “rata’’ (seperti datar) dengan hidung kecil, kelopak mata lebih sempit dan agak tertarik ke atas, mata sipit yang menyerupai orang Mongoloid, telinga kecil dan bagian atasnya seringkali terlipat, lubang telinga sempit. Mulut kecil, lidah agak keluar, langit-langit mulut sempit dan datar. Leher lebar dan pendek. Tangan kecil, gendut dengan jari-jari pendek termasuk ruas jari serta jarak antara jari pertama dan jari kedua lebih lebar baik pada tangan dan kaki, jempol kaki pendek dan telapak kaki yang rata.
Banyak ditemukan anak dengan DS disertai gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, kekuatan otot yang lemah, sendi yang sangat lentur dan sendinya mudah bergeser (subluksasi / dislokasi), bisa juga disertai mengalami kelainan organ dalam, seperti kelainan jantung bawaan maupun kelainan organ pencernaan.
Pada perkembangannya anak mudah mengalami infeksi saluran napas, infeksi telinga, infeksi kulit dan infeksi gusi karena kekebalan tubuh yang lebih rentan dibandingkan anak seusianya. Kekhas’an pada wajah anak yang mudah dikenali, bisa menjadi salah satu kemudahan bagi orang tua untuk berkonsultasi kebutuhan anak berkaitan kebutuhan perkembangannya. Pertumbuhan anak DS sangat dipenagruhi juga oleh sifat keturunan dari orang tuanya (gen), suku/ras, hormon, asupan makanan dan kondisi kesehatan, namun secara umum pertumbuhan tinggi badan akan lebih lambat dibandingkan anak se-usianya, biasanya berat badan awal kecil, tapi di tahun ke-2 atau ke-3 mulai membaik dan kadang menjadi kelebihan berat badan pada usia dewasa. Keterlambatan perkembangan pencapaian anak DS juga lebih lambat dari anak se-usianya dalam kemampuan, keterlambatan ini sangat dipengarygi bagaimana lingkungan membantu mancapai kemampuan tersebut.
Sumber: Nahar. (2019). Menemukenali dan menstimulasi anak penyandang disabilitas (pp. 33-34). Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Terima kasih sudah membaca info Teurapeutik hari ini.
Nantikan info selanjutnya dari kami, ya!