Apa Itu Disabilitas Intelektual?
Hola sahabat Terapeutik!
Hari ini Teurapeutik akan membahas mengenai Apa Itu Disabilitas Intelektual , nih!
Yuk kita simak penjelasan di bawah ini
Disabilitas intelektual adalah kondisi dimana seseorang memiliki kekurangan dalam aspek intelektual secara signifikan dimana usia mental anak terpaut jauh dari usia kronologisnya (IQ < 70), memiliki dua atau lebih hambatan dalam keterampilan adaptif (Misal: hambatan dalam komunikasi, kemandirian/ bantu diri, keterampilan dala bidang akademik, dll.), yang terjadi pada masa pertumbuhan anak sampai usia 18 tahun.
Dampak dari anak memiliki kekurangan fungsi intelektualnya anak mengalami keterbatasn dalam memahami informasi yang abstrak (misal: kesulitan memahami konsep warna, huruf, hari dll.). Dampak dari anak memiliki hambatan dalam keterampilan adaptif berdampak anak memiliki kesulitan dalam menguasai berbagai keterampilan yang seharusnya sudah dikuasai oleh anak-anak diusianya (misal: di usianya yang lima tahun masih belum bisa menggosok gigi atau belum bisa menggunakan baju secara mandiri, dll) sehingga anak memiliki dua atau lebih hambatan dalam fungsi adaptif seperti dalam keterampilan komunikasi, kemandirian di rumah atau di sekolah, dan memiliki hambatan dalam keterlibatan sosial (kesulitan untuk bermain dengan teman-teman sebayanya).
Anak dengan disabilitas intelektual ini berbeda dengan anak yang mengalami keteralambatan perkembangan. Biasanya anak yang mengalami keterlambatan perkembangan hanya mengalami keterlambatan dalam satu aspek perkembangan saja. Misalnya, anak berumur dua tahun, dia sudah bisa berjalan dengan baik, sudah bisa membuka bajunya sendiri, sudah mengerti saat diperintah (misal, tahu saat diminta menunjuk anggota tubuhnya yang mana, melakukan saat diberikan instruki “Buang ke tempat sampah!”, “berikan ke Mamah!”, “Ambil remote TV!”) namun anak belum bisa bicara. Maka anak ini hanya mengalami keterlambatan bicara (gangguan bahasa ekspresif) saja, dan bukan disabilitas intelektual.
Sumber: Nahar. (2019). Menemukenali dan menstimulasi anak penyandang disabilitas (pp. 24-25). Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Terima kasih sudah membaca info Teurapeutik hari ini.
Nantikan info selanjutnya dari kami, ya!